Jumat, 21 April 2017

Makalah Decision Support System




DECISION SUPPORT SYSTEMS ( DSS )







OLEH:
BELLA AYU NURSANDY
081632004

 Mata Kuliah:
Pengantar Sistem Informasi
Dosen: Permadi S.I



FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS BOROBUDUR
JAKARTA TIMUR
2017




KATA PENGANTAR



            Alhamdulillah, Segala puji syukur bagi Allah Swt, yang telah melimpahkan rahmat,taufik hidayah serta InayahNya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah  ini yang berjudul Decision Support System. Untuk memenuhi tugas dari dosen mata kuliah  Pengantar Sistem Informasi.



            Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw, yang telah membimbing kita dari zaman kebodohan menuju zaman terang benderang yakni Agama Islam. Dan kita nantikan Syafaatnya kelak di hari akhir.



Dalam  penyusunan  makalah ini masih sangat sederhana dan masih ada kekurangan, oleh sebab itu kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun kami harapkan. Demi meningkatkan kualitas makalah kami yang berikutnya.



Harapan kami semoga makalah ini ada manfaatnya bagi kita semua , dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Pada umumnya. Amin.




Jakarta,  April 2017



Penyusun

  
 
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………….. 
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………….... 
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………….. 
1.1  Latar Belakang …………………………………………………………….….....…   
1.2  Rumusan Masalah …………………………………………………………….……   
1.3 Tujuan Masalah ……………………………………………………………..…....…    
BAB II PEMBAHASAN
A.      Pengertian Decision Support System …………………………….……………....…    
B.       Jenis – Jenis Decision Support System …………………………….…………….....    
C.       Karakteristik dan Kapabilitas Decision Support System ……….……………….......    
D.      Tujuan Decision Support System …………………………….………………....…..    
E.       Manfaat Penggunaan Aplikasi Terapan Decision Support System ……….………......   
BAB III PENUTUP
A.  Kesimpulan ……………………………………………………………….………... 
B.  Saran ……………………………………………………………..…………………   
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………....…   



BAB I
PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang Masalah

               Di  era  globalisasi  seperti  pada  saat  ini,  perkembangan  teknologi  sangat berpengaruh terhadap perkembangan bisnis yang ada. Suatu bisnis tidak lagi hanya dijalankan dengan mengandalkan cara konvensional (produksi-distribusi-penjualan) semata, karena harus ada suatu strategi baru agar bisnis yang dijalankan mampu bersaing dengan bisnis yang sejenis lainnya. Untuk mendukung suatu bisnis yang dijalankan, banyak sekali teknologi yang dikembangkan seperti Sistem Informasi. Salah satu jenis sistem informasi seperti Transactional Processing System (TPS), sangat berperan besar dalam menjalankan bisnis dari yang paling sederhana sampai yang kompleks, bahkan secara langsung dapat mendukung kelancaran jalannya bisnis tersebut.

                        Penggunaan TPS secara nyata dapat digambarkan sebagai berikut: jika ingin melakukan pemesanan dan pembelian tiket pesawat pada waktu dan kota tujuan tertentu, dapat berjalan lancar karena dari pihak perusahaan agen tiket pesawat menyediakan layanan untuk melihat status kursi yang masih kosong pada suatu waktu dan kota tujuan tertentu. Contoh lainnya dapat dilihat jika anda pergi berbelanja  ke  supermarket  misalnya,  setelah anda memilih barang pasti akan melakukan transaksi pembayaran ke bagian kasir sebelum anda pulang dengan membawa belanjaan dan struk belanjaan. Nah dengan begitu terlihat bahwa suatu bisnis penjualan menggunakan suatu sistem informasi untuk mencatat semua transaksi penjualan di bagian kasir. Melalui ilustrasi di atas, dapat diketahui peran dari TPS yang mempunyai fungsi untuk menjalankan bisnis. Jika hanya mengandalkan TPS, maka tidak akan diketahui perkembangan bisnis yang dijalankan, apakah meningkat atau menurun secara drastis. Kemudian yang menjadi permasalahan yaitu bagaimana dapat mengamati setiap perkembangan bisnis yang dijalankan atau sistem seperti apakah yang dapat meningkatkan kualitas bisnis yang dijalankan ? Jawaban pertanyaan tersebut adalah diperlukan “Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System = DSS)”.


Kenapa harus menggunakan DSS? Karena DSS merupakan suatu sistem yang menyediakan fasilitas untuk melakukan suatu analisis sehingga setiap proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh para pelaku bisnis akan lebih berkualitas dengan melihat keadaan bisnis yang sedang berjalan dan data-data dari luar perusahaan serta data-data privat dari pengambil keputusan. Hal ini sesuai dengan pendapat (Raymond McLeod dan George Schell, 2004) yang menjelaskan bahwa “DSS menyediakan informasi pemecahan masalah maupun kemampuan komunikasi dalam memecahkan masalah semi-terstruktur. Informasi dihasilkan dalam bentuk laporan periodik dan khusus, dan output dari model matematika dan sistem pakar. Dalam banyak kasus, berbagai sistem informasi yang digunakan tidak memadai untuk membuat keputusan yang spesifik guna memecahkan permasalahan yang spesifik. Sistem pendukung keputusan sengaja dibuat sebagai suatu cara untuk memenuhi kebutuhan ini.

1.2.    Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di paparkan, maka rumusan masalah yang terbentuk adalah sebagai berikut :
1.        Apa yang dimaksud dengan Decision Support System
2.        Apa saja Jenis – Jenis Decision Support System
3.        Bagaimana Karakteristik dan Kapabilitas Decision Support System
4.        Apa Tujuan Decision Support System
5.        Apa Manfaat penggunaan aplikasi terapan Decision Support System

1.3.  Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat di tentukan penulisan makalah ini dengan tujuan sebagai berikut :
1.        Mengetahui Definisi Decision Support System
2.        Mengenal Jenis – Jenis dari Decision Support System
6.        Memahami Karakteristik dan Kapabilitas Decision Support System
3.        Mengetahui Tujuan dari Decision Support System
4.        Mengetahui Manfaat dari penggunaan aplikasi terapan Decision Support System






BAB II
PEMBAHASAN


A.       Pengertian Decision Support System (DSS)
             Sistem Pendukung Keputusan (Inggris: Decision Support Systems disingkat DSS) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan/manajemen pengetahuan) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik. Sistem Pendukung Keputusan mulai dikembangkan pada tahun 1970. DSS dengan didukung oleh sebuah sistem informasi berbasis komputer dapat membantu seseorang dalam meningkatkan kinerjanya dalam pengambilan keputusan. Seorang manajer/pimpinan di suatu perusahaan/organisasi dapat memecahkan masalah semi struktur, di mana manajer dan komputer harus bekerja sama sebagai tim pemecah masalah dalam memecahkan masalah yang berada di area semi struktur.

Decision Support System dimaksudkan untuk melengkapi sistem informasi manajemen dalam meningkatkan pengambilan keputusan. Sistem informasi manajemen terutama menyajikan informasi mengenai kinerja aktivitas untuk membantu manajemen memonitor dan mengendalikan kegiatan. Sistem informasi manajemen ini umumnya menghasilkan pelaporan yang terjadwal secara reguler dan tetap, berdasarkan data yang diperoleh dan diikhtisarkan dari sistem pemrosesan kegiatan atau transaksi yang dilaksanakan.  Satu bentuk pelaporan berbasiskan sistem informasi manajemen mungkin menunjukkan suatu ikhtisar realisasi penyerapan anggaran per bulan untuk setiap satuan kerja pada suatu instansi. Kadangkala laporan sistem informasi manajemen ini merupakan laporan eksepsi (exception reports), yaitu hanya menyoroti kondisi-kondisi yang khusus. Sistem informasi manajemen yang tradisional umumnya menyajikan pelaporan yang tercetak (hard copy reports).

            DSS sebenarnya merupakan implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti “Operation Research” dan “Management Science” ,  hanya bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk mencari
penyelesaian masalah yang dihadapi harus dilakukan perhitungan iterasi secara manual, maka saat ini komputer PC telah menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang sama dalam waktu relative singkat.

Sistem pendukung pengambilan keputusan kelompok (DSS) adalah sistem berbasis komputer yang interaktif, yang membantu pengambil keputusan dalam menggunakan data dan model untuk menyelesaikan masalah yang tidak terstruktur. Sistem pendukung ini membantu pengambilan keputusan manajemen dengan menggabungkan data, model-model dan alat-alat analisis yang komplek, serta perangkat lunak yang akrab dengan tampilan pengguna ke dalam satu sistem yang memiliki kekuatan besar (powerful) yang dapat mendukung pengambilan keputusan yang semi atau tidak terstruktur. DSS menyajikan kepada pengguna satu perangkat alat yang fleksibel dan memiliki kemampuan tinggi untuk analisis data penting.

1.         Konsep DSS dimulai pada akhir tahun 1960-an dengan timesharing komputer.

          Untuk pertama kalinya seseorang dapat berinteraksi langsung dengan komputer tanpa harus melalui spesialis informasi. Baru pada tahun 1971, istilah DSS diciptakan oleh G. Anthony Gorry dan Michael S. Scott Morton, keduanya professor MIT. Mereka merasa perlunya suatu kerangka kerja untuk mengarahkan aplikasi komputer kepada pengambilan keputusan manajemen dan mengembangkan apa yang telah dikenal sebagai Garry & Scott Morton Grid. Matrik (Grid) ini didasarkan pada konsep Simon mengenai keputusan terprogram dan tak terprogram serta tingkat-tingkat manajemen Robert N. Anthony.


2.         Jenis – Jenis Keputusan Menurut Gory dan Scott Morton.
          Gory dan Scott Morton menggambarkan keputusan menurut struktur masalah, dan terstruktur hingga tidak terstruktur. Anthony menggunakan nama perencanaan strategis, pengendalian manajemen, dan pengendalian operasional untuk menjelaskan tingkat manajemen puncak, menengah dan bawah.


       Tahap-tahap pengambilan keputusan Simon digunakan untuk menentukan struktur masalah, masalah terstruktur merupakan suatu masalah yang memiliki struktur pada tiga tahap pertama Simon, yaitu intelijen, rancangan, dan pilihan. Jadi, dapat dibuat algoritma, atau alternatif diidentifikasi dan dievaluasi, serta suatu solusi dipilih. Masalah tak terstruktur, sebaliknya, merupakan suatu masalah yang sama sekali tidak memiliki struktur pada tiga tahap Simon di atas. Masalah semi terstruktur merupakan masalah yang memiliki struktur hanya pada satu atau dua tahap Simon.


Gory dan Scoot Morton memisahkan masalah yang telah, pada saat itu, berhasil dipecahkan dengan komputer dari masalah yang belum terkena pengolahan komputer. Area yang berhasil dipecahkan dengan komputer dinamakan sistem keputusan terstruktur (structure decision system-SDS), dan area yang belum terkena pengolahan komputer dinamakan sistem pendukung keputusan (decision support system-DSS). Gory dan Scott Morton awalnya menggunakan istilah DSS hanya untuk aplikasi komputer di masa depan. Selanjutnya istilah tersebut diterapkan pada semua aplikasi komputer yang didedikasikan untuk dukungan keputusan – baik sekarang maupun masa depan.


Decision Support System banyak diterapkan di organisasi-organisasi yang sudah mapan. Banyak cara yang digunakan untuk menerapkan DSS guna membantu mempertajam proses pengambilan keputusan. Kapabilitas yang melekat pada DSS sangat membantu organisasi-organisasi yang menggunakannya untuk memungkinkan terciptanya koordinasi proses kegiatan baik internal maupun eksternal dengan cara yang lebih akurat. Beberapa alasan DSS digunakan dalam suatu perusahaan:

1.    Perusahaan beroperasi pada ekonomi yang tidak stabil.

2.    Perusahaan dihadapkan pada kompetisi dalam dan luar negeri yang meningkat.

3.    Perusahaan menghadapi peningkatan kesulitan dalam hal melacak jumlah operasi-operasi bisnis.

4.  Sistem komputer perusahaan tidak mendukung peningkatan tujuan perusahaan dalam hal efisiensi, profitabilitas dan mencari jalan masuk di pasar yang benar-benar menguntungkan.

B.       Jenis-Jenis Decision Support System (DSS)
Ada enam jenis DSS, yaitu :
1.      Retrive information element (memanggil eleman informasi)
2.      Analyze entries fles (menganali semua file)
3.      Prepare reports form multiple files (laporan standart dari beberapa files)
4.      Estimate decisions qonsquences (meramalkan akibat dari keputusan)
5.      Propose decision (menawarkan keputusan )
6.      Make decisions (membuat keputusan)

3.    Tipe Sistem Pendukung Keputusan (DSS).
 Penting untuk dicatat bahwa DSS tidak memiliki suatu model tertentu yang diterima atau dipakai di seluruh dunia. Banyak teori DSS yang diimplementasikan, sehingga terdapat banyak cara untuk mengklasifikasikan DSS.
1  DSS model pasif adalah model DSS yang hanya mengumpulkan data dan mengorganisirnya   dengan efektif, biasanya tidak memberikan suatu keputusan yang khusus, dan hanya menampilkan  datanya. Suatu DSS aktif pada kenyataannya benar-benar memproses data dan secara eksplisit menunjukkan beragam solusi berdasarkan pada data tersebut.

2. DSS model aktif sebaliknya memproses data dan secara eksplisit menunjukkan solusi    berdasarkan pada data yang diperoleh, walau harus diingat bahwa intervensi manusia terhadap data tidak dapat dipungkiri lagi. Misalnya, data yang kotor atau data sampah, pasti akan menghasilkan keluaran yang kotor juga (garbage in garbage out).

3. Suatu DSS bersifat kooperatif jika data dikumpulkan, dianalisa dan lalu diberikan kepada  manusia yang menolong system untuk merevisi atau memperbaikinya.

4.  Model Driven DSS adalah tipe DSS dimana para pengambil keputusan menggunakan simulasi  
    statistik atau model-model keuangan untuk menghasilkan suatu solusi atau strategi tanpa harus   intensif mengumpulkan data.

5.  Communication Driven DSS adalah suatu tipe DSS yang banyak digabungkan dengan metode     atua aplikasi lain, untuk menghasilkan serangkaian keputusan, solusi atau strategi.

6.  Data Driven DSS menekankan pada pengumpulan data yang kemudian dimanipulasi agar sesuai dengan kebutuhan pengambil keputusan, dapat berupa data internal atua eksternal dan memiliki beragam format. Contohnya data penjualan harian, anggaran operasional dari satu periode ke periode lainnya, inventori pada tahun sebelumnya, dsb.

7.  Document Driven DSS menggunakan beragam dokumen dalam bermacam bentuk seperti      dokumen teks, excel, dan rekaman basis data, untuk menghasilkan keputusan serta strategi dari  manipulasi data.

8.  Knowledge Driven DSS adalah tipe DSS yang menggunakan aturan-aturan tertentu yang           disimpan dalam komputer, yang digunakan manusia untuk menentukan apakah keputusan harus  diambil. Misalnya, batasan berhenti pada perdagangan bursa adalah suatu model knowledge  driven DSS.

4.         Komponen DSS atau Decision Support Systems.
1.        Data Management
Termasuk database, yang mengandung data yang relevan untuk berbagai situasi dan diatur oleh software yang disebut Database Management System (DBMS)

2.        Model management
Melibatkan model finansial, statiskal, management science atau berbagai model kuantitafif lainnya, sehingga dapat memberikan ke sistem suatu kemampuan analitis, dan manajemen software yang diperlukan.

3.        Communication (dialog subsystem)
User dapat berkomunikasi dan memberikan perintah pada DSS melalui subsistem ini. Ini berarti menyediakan antar muka.

4.        Knowledge management
Subsistem optional ini dapat mendukung subsistem lain atau bertindak sebagai komponen yang berdiri sendiri.
                                             * Knowledge management

C.       Karateristik dan kapabilitas Decision Support System (DSS) 
1.         Sistem ini memberikan dukungan bagi pengambil keputusan.

2.         Sistem ini memberikan dukungan untuk berbagai tingkatan manajemen.
3.         Memberikan dukungan untuk beragam tipe & proses pengambilan keputusan.
4.         DSS dapat beradaptasi terhadap waktu dan fleksibel.
5.         Tampilan DSS akrab dengan pengguna.
6.         DSS mampu untuk meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan dengan fokus
7.         Pengguna-akhir mampu mengkonstruksi dan memodifikasi sistem yang sederhana
      
D.      Tujuan Decision Support System (DSS)
Dalam DDS terdapat tiga tujuan yang harus di capai yaitu :
1.    Membantu manajer dalam pembuatan keputusan untuk memecahkan masalah semi terstruktur
2.    Mendukung keputusan manajer, dan bukannya mengubah atau mengganti keputusan tersebut
3.    Meningkatkan efektivitas menajer dalam pembuatan keputusan & bukannya peningkatan efisiensi

Tujuan ini berkaitan dengan tiga prinsip dasar dari konsep DSS, yaitu struktur masalah dukungan keputusan, dan efektivitas keputusan. DSS sebagai sebuah system yang memberikan dukungan kepada seorang manajer, atau kepada sekelompok manajer yang relative kecil yang bekerja sebagai team pemecah masalah, dalam memecahkan masalah semi terstrukitur dengan memberikan informasi atau saran mengenai keputusan tertentu. Informasi tersebut diberikan oleh laporan berkala, laporan khusus, maupun output dari model matematis. Model tersebut juga mempunyai kemampuan untuk memberikan saran dalam tingkat yang bervariasi.

E.       Manfaat Penggunaan Aplikasi Terapan Decision Support System (DSS)
1.      Mepermudah dilakukannya analisa terhadap data master dan juga data transaksi perusahaan untuk kemudian menghasilkan berbagai laporan yang akan mendukung proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen perusahaan.

2.       Memberikan tampilan yang lebih enak dilihat dan lebih professional yang  disesuaikan dengan kultur serta bidang bisnis perusahaan yang menggunakan aplikasi ini.

3.     Memberikan informasi terkini terhadap pergerakan angka-angka dalam perusahaan, atau bahkan bersifat real-time. Contohnya dalam hal ini; adalah pergerakan angka penjualan tiket pesawat setiap harinya, atau pergerakan angka kedatangan dan keberangkatan pesawat dari seluruh bandara di Indonesia (hasil kegiatan operasional perusahaan).


 

BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan

         Decision Support System (DSS) adalah suatu sistem yang ditujukan untuk mendukung manajemen pengambilan keputusan. DSS merupakan sistem berbasis model yang terdiri dari prosedur-prosedur dalam pemrosesan data dan pertimbangannya untuk membantu manajer dalam mengambil keputusan. Decision Support System mampu untuk meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan  dengan fokus pada keakuratan, ketepatan waktu, dan kualitas hasil, serta mengefisiensikan biaya dalam proses pengambilan keputusan.

          Dalam kehidupan kita dimasa mendatang, sektor teknologi informasi dan telekomunikasi merupakan sektor yang paling dominan. Siapa saja yang menguasai teknologi ini, maka dia akan menjadi pemimpin dalam dunianya. Perkembangan teknologi informasi Indonesia sangat dipengaruhi oleh kemampuan sumber daya manusia dalam memahami komponen teknologi informasi. Secara implisit juga berarti bahwa sistem ini harus berbasis komputer dan digunakan sebagai tambahan dari kemampuan penyelesaian masalah.


B.    Saran
           
            Saran yang dapat diberikan terkait dengan sistem informasi DSS atau Decision Support System ialah Supaya instrumen DSS ini dapat dijadikan sebagai alat penunjang dalam pengambilan keputusan dan bukan sebagai alat penentu dalam pengambilan keputusan dan harus mampu meng-up date penggunaan DSS tersebut.  



DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.dinus.ac.id/13151/1/jurnal_13588.pdf diakses pada tanggal 5 November 2015
Siagian, S.P. 1984. Sistem Informasi untuk Pengambilan Keputusan, Jakarta : Gunung Agung.

Sudjatmiko. 2008. DSS (Materi Kuliah). MTI-UGM. Yogyakarta

Turban, E. 1995. Decision support and expert systems. Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, Inc.




Makalah Decision Support System

DECISION SUPPORT SYSTEMS ( DSS ) OLEH: BELLA AYU NURSANDY 081632004  Mata Kuliah: Pengantar Sistem Infor...