DECISION SUPPORT SYSTEMS ( DSS )
OLEH:
BELLA
AYU NURSANDY
081632004
Mata Kuliah:
Pengantar
Sistem Informasi
Dosen: Permadi S.I
FAKULTAS
ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS BOROBUDUR
JAKARTA
TIMUR
2017
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Segala puji syukur
bagi Allah Swt, yang telah melimpahkan rahmat,taufik hidayah serta InayahNya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini yang berjudul Decision Support System. Untuk memenuhi tugas dari
dosen mata kuliah Pengantar Sistem
Informasi.
Sholawat dan salam semoga tetap
tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw, yang telah membimbing kita dari zaman
kebodohan menuju zaman terang benderang yakni Agama Islam. Dan kita nantikan
Syafaatnya kelak di hari akhir.
Dalam penyusunan
makalah ini masih sangat sederhana dan masih ada kekurangan, oleh sebab
itu kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun kami harapkan.
Demi meningkatkan kualitas makalah kami yang berikutnya.
Harapan
kami semoga makalah ini ada manfaatnya bagi kita semua , dalam meningkatkan
kualitas pendidikan. Pada umumnya. Amin.
Jakarta, April 2017
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR
……………………………………………………………………..
DAFTAR
ISI ……………………………………………………………………………....
BAB
I PENDAHULUAN ………………………………………………………………..
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………….….....…
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………………….……
1.3
Tujuan Masalah ……………………………………………………………..…....…
BAB
II PEMBAHASAN
A. Pengertian
Decision Support System …………………………….……………....…
B. Jenis
– Jenis Decision Support System …………………………….…………….....
C. Karakteristik
dan Kapabilitas Decision Support System ……….……………….......
D. Tujuan
Decision Support System …………………………….………………....…..
E. Manfaat
Penggunaan Aplikasi Terapan Decision Support System ……….………......
BAB
III PENUTUP
A.
Kesimpulan ……………………………………………………………….………...
B.
Saran ……………………………………………………………..…………………
DAFTAR
PUSTAKA …………………………………………………………………....…
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Di era
globalisasi seperti pada
saat ini, perkembangan
teknologi sangat berpengaruh
terhadap perkembangan bisnis yang ada. Suatu bisnis tidak lagi hanya dijalankan
dengan mengandalkan cara konvensional (produksi-distribusi-penjualan) semata,
karena harus ada suatu strategi baru agar bisnis yang dijalankan mampu bersaing
dengan bisnis yang sejenis lainnya. Untuk mendukung suatu bisnis yang
dijalankan, banyak sekali teknologi yang dikembangkan seperti Sistem Informasi.
Salah satu jenis sistem informasi seperti Transactional Processing System
(TPS), sangat berperan besar dalam menjalankan bisnis dari yang
paling sederhana sampai yang kompleks, bahkan secara langsung dapat mendukung
kelancaran jalannya bisnis tersebut.
Penggunaan
TPS secara nyata dapat digambarkan sebagai berikut: jika ingin melakukan
pemesanan dan pembelian tiket pesawat pada waktu dan kota tujuan tertentu,
dapat berjalan lancar karena dari pihak perusahaan agen tiket pesawat
menyediakan layanan untuk melihat status kursi yang masih kosong pada suatu
waktu dan kota tujuan tertentu. Contoh lainnya dapat dilihat jika anda pergi
berbelanja ke supermarket
misalnya, setelah anda memilih
barang pasti akan melakukan transaksi pembayaran ke bagian kasir sebelum anda
pulang dengan membawa belanjaan dan struk belanjaan. Nah dengan begitu terlihat
bahwa suatu bisnis penjualan menggunakan suatu sistem informasi untuk mencatat
semua transaksi penjualan di bagian kasir. Melalui ilustrasi di atas, dapat
diketahui peran dari TPS yang mempunyai fungsi untuk menjalankan bisnis. Jika
hanya mengandalkan TPS, maka tidak akan diketahui perkembangan bisnis yang
dijalankan, apakah meningkat atau menurun secara drastis. Kemudian yang menjadi
permasalahan yaitu bagaimana dapat mengamati setiap perkembangan bisnis yang
dijalankan atau sistem seperti apakah yang dapat meningkatkan kualitas bisnis
yang dijalankan ? Jawaban pertanyaan tersebut adalah diperlukan “Sistem
Pendukung Keputusan (Decision Support System = DSS)”.
Kenapa harus
menggunakan DSS? Karena DSS merupakan suatu sistem yang menyediakan fasilitas
untuk melakukan suatu analisis sehingga setiap proses pengambilan keputusan
yang dilakukan oleh para pelaku bisnis akan lebih berkualitas dengan melihat
keadaan bisnis yang sedang berjalan dan data-data dari luar perusahaan serta
data-data privat dari pengambil keputusan. Hal ini sesuai dengan pendapat
(Raymond McLeod dan George Schell, 2004) yang menjelaskan bahwa “DSS
menyediakan informasi pemecahan masalah maupun kemampuan komunikasi dalam
memecahkan masalah semi-terstruktur. Informasi dihasilkan dalam bentuk laporan
periodik dan khusus, dan output dari model matematika dan sistem pakar. Dalam
banyak kasus, berbagai sistem informasi yang digunakan tidak memadai untuk
membuat keputusan yang spesifik guna memecahkan permasalahan yang spesifik.
Sistem pendukung keputusan sengaja dibuat sebagai suatu cara untuk memenuhi
kebutuhan ini.
1.2.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang telah di paparkan, maka rumusan masalah yang terbentuk
adalah sebagai berikut :
1.
Apa yang
dimaksud dengan Decision Support System
2.
Apa saja Jenis –
Jenis Decision Support System
3.
Bagaimana
Karakteristik dan Kapabilitas Decision Support System
4.
Apa Tujuan
Decision Support System
5.
Apa Manfaat
penggunaan aplikasi terapan Decision Support System
1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di
atas, maka dapat di tentukan penulisan makalah ini dengan tujuan sebagai
berikut :
1.
Mengetahui Definisi Decision Support System
2.
Mengenal Jenis –
Jenis dari Decision Support System
6.
Memahami
Karakteristik dan Kapabilitas Decision Support System
3.
Mengetahui Tujuan dari Decision Support System
4.
Mengetahui
Manfaat dari penggunaan aplikasi terapan Decision Support System
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Decision Support
System (DSS)
Sistem Pendukung
Keputusan (Inggris: Decision Support Systems disingkat DSS) adalah
bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis
pengetahuan/manajemen pengetahuan) yang dipakai untuk mendukung pengambilan
keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Dapat juga dikatakan sebagai
sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan
dari masalah semi-terstruktur yang spesifik. Sistem Pendukung Keputusan mulai
dikembangkan pada tahun 1970. DSS dengan didukung oleh sebuah sistem informasi
berbasis komputer dapat membantu seseorang dalam meningkatkan kinerjanya dalam
pengambilan keputusan. Seorang manajer/pimpinan di suatu perusahaan/organisasi
dapat memecahkan masalah semi struktur, di mana manajer dan komputer harus
bekerja sama sebagai tim pemecah masalah dalam memecahkan masalah yang berada
di area semi struktur.
Decision Support System
dimaksudkan
untuk melengkapi sistem informasi manajemen dalam meningkatkan
pengambilan keputusan. Sistem informasi manajemen terutama menyajikan informasi
mengenai kinerja aktivitas untuk membantu manajemen memonitor dan mengendalikan
kegiatan. Sistem informasi manajemen ini umumnya menghasilkan pelaporan yang
terjadwal secara reguler dan tetap, berdasarkan data yang diperoleh dan
diikhtisarkan dari sistem pemrosesan kegiatan atau transaksi yang dilaksanakan.
Satu bentuk pelaporan berbasiskan sistem
informasi manajemen mungkin menunjukkan suatu ikhtisar realisasi penyerapan
anggaran per bulan untuk setiap satuan kerja pada suatu instansi. Kadangkala
laporan sistem informasi manajemen ini merupakan laporan eksepsi (exception
reports), yaitu hanya menyoroti kondisi-kondisi yang
khusus. Sistem informasi manajemen yang tradisional umumnya menyajikan
pelaporan yang tercetak (hard copy reports).
DSS sebenarnya merupakan
implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang telah diperkenalkan oleh
ilmu-ilmu seperti “Operation Research” dan “Management Science” , hanya bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk
mencari
penyelesaian
masalah yang dihadapi harus dilakukan perhitungan iterasi secara manual, maka
saat ini komputer PC telah menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan
persoalan yang sama dalam waktu relative singkat.
Sistem pendukung pengambilan keputusan
kelompok (DSS) adalah sistem berbasis komputer yang interaktif, yang membantu
pengambil keputusan dalam menggunakan data dan model untuk menyelesaikan
masalah yang tidak terstruktur. Sistem pendukung ini membantu pengambilan
keputusan manajemen dengan menggabungkan data, model-model dan alat-alat
analisis yang komplek, serta perangkat lunak yang akrab dengan tampilan
pengguna ke dalam satu sistem yang memiliki kekuatan besar (powerful)
yang dapat mendukung pengambilan keputusan yang semi atau tidak terstruktur.
DSS menyajikan kepada pengguna satu perangkat alat yang fleksibel dan memiliki
kemampuan tinggi untuk analisis data penting.
1.
Konsep
DSS dimulai pada akhir tahun 1960-an dengan timesharing komputer.
Untuk
pertama kalinya seseorang dapat berinteraksi langsung dengan komputer tanpa
harus melalui spesialis informasi. Baru pada tahun 1971, istilah DSS diciptakan
oleh G. Anthony Gorry dan Michael S. Scott Morton, keduanya professor MIT.
Mereka merasa perlunya suatu kerangka kerja untuk mengarahkan aplikasi komputer
kepada pengambilan keputusan manajemen dan mengembangkan apa
yang telah dikenal sebagai Garry & Scott Morton Grid. Matrik (Grid)
ini didasarkan pada konsep Simon mengenai keputusan terprogram dan tak
terprogram serta tingkat-tingkat manajemen Robert N. Anthony.
2.
Jenis
– Jenis Keputusan Menurut Gory dan Scott Morton.
Gory dan Scott Morton menggambarkan keputusan menurut
struktur masalah, dan terstruktur hingga tidak terstruktur. Anthony menggunakan
nama perencanaan strategis, pengendalian manajemen, dan pengendalian
operasional untuk menjelaskan tingkat manajemen puncak, menengah dan bawah.
Tahap-tahap pengambilan keputusan Simon digunakan untuk
menentukan struktur masalah, masalah terstruktur merupakan suatu masalah
yang memiliki struktur pada tiga tahap pertama Simon, yaitu intelijen,
rancangan, dan pilihan. Jadi, dapat dibuat algoritma, atau alternatif
diidentifikasi dan dievaluasi, serta suatu solusi dipilih. Masalah tak
terstruktur, sebaliknya, merupakan suatu masalah yang sama sekali tidak
memiliki struktur pada tiga tahap Simon di atas. Masalah semi terstruktur
merupakan masalah yang memiliki struktur hanya pada satu atau dua tahap Simon.
Gory dan Scoot Morton
memisahkan masalah yang telah, pada saat itu, berhasil dipecahkan dengan
komputer dari masalah yang belum terkena pengolahan komputer. Area yang
berhasil dipecahkan dengan komputer dinamakan sistem keputusan
terstruktur (structure decision system-SDS), dan area yang belum terkena
pengolahan komputer dinamakan sistem pendukung keputusan (decision support
system-DSS). Gory dan Scott Morton awalnya menggunakan istilah DSS hanya
untuk aplikasi komputer di masa depan. Selanjutnya istilah tersebut diterapkan
pada semua aplikasi komputer yang didedikasikan untuk dukungan keputusan – baik
sekarang maupun masa depan.
Decision Support System
banyak
diterapkan di organisasi-organisasi yang sudah mapan. Banyak cara yang
digunakan untuk menerapkan DSS guna membantu mempertajam proses pengambilan
keputusan. Kapabilitas yang melekat pada DSS sangat membantu
organisasi-organisasi yang menggunakannya untuk memungkinkan terciptanya
koordinasi proses kegiatan baik internal maupun eksternal dengan cara yang
lebih akurat. Beberapa alasan DSS digunakan dalam suatu perusahaan:
1. Perusahaan
beroperasi pada ekonomi yang tidak stabil.
2. Perusahaan
dihadapkan pada kompetisi dalam dan luar negeri yang meningkat.
3. Perusahaan
menghadapi peningkatan kesulitan dalam hal melacak jumlah operasi-operasi bisnis.
4. Sistem
komputer perusahaan tidak mendukung peningkatan tujuan perusahaan dalam hal
efisiensi, profitabilitas dan mencari jalan masuk di pasar yang benar-benar menguntungkan.
B. Jenis-Jenis Decision Support System
(DSS)
Ada enam jenis DSS, yaitu :
1.
Retrive information element (memanggil eleman informasi)
2.
Analyze entries fles (menganali semua file)
3.
Prepare reports form multiple files (laporan standart dari beberapa files)
4.
Estimate decisions qonsquences (meramalkan akibat dari keputusan)
5.
Propose decision (menawarkan keputusan )
6.
Make decisions (membuat keputusan)
3. Tipe
Sistem Pendukung Keputusan (DSS).
Penting untuk dicatat bahwa DSS tidak memiliki suatu model tertentu yang
diterima atau dipakai di seluruh dunia. Banyak teori DSS yang
diimplementasikan, sehingga terdapat banyak cara untuk mengklasifikasikan DSS.
1 DSS model pasif adalah model DSS yang hanya mengumpulkan data dan mengorganisirnya
dengan efektif, biasanya tidak memberikan suatu keputusan yang khusus, dan
hanya menampilkan datanya. Suatu DSS aktif pada kenyataannya benar-benar
memproses data dan secara eksplisit menunjukkan beragam solusi berdasarkan pada
data tersebut.
2. DSS model aktif sebaliknya memproses data dan secara eksplisit
menunjukkan solusi berdasarkan pada data yang diperoleh, walau harus diingat
bahwa intervensi manusia terhadap data tidak dapat dipungkiri lagi. Misalnya,
data yang kotor atau data sampah, pasti akan menghasilkan keluaran yang kotor
juga (garbage in garbage out).
3. Suatu
DSS bersifat kooperatif jika data dikumpulkan, dianalisa dan lalu diberikan
kepada manusia yang menolong system untuk merevisi atau memperbaikinya.
4. Model Driven
DSS adalah tipe DSS dimana para pengambil keputusan menggunakan simulasi
statistik
atau model-model keuangan untuk menghasilkan suatu solusi atau strategi tanpa
harus intensif mengumpulkan data.
5. Communication Driven DSS adalah suatu tipe DSS yang
banyak digabungkan dengan metode atua aplikasi lain, untuk menghasilkan serangkaian
keputusan, solusi atau strategi.
6. Data Driven DSS menekankan pada pengumpulan
data yang kemudian dimanipulasi agar sesuai dengan kebutuhan pengambil
keputusan, dapat berupa data internal atua eksternal dan memiliki beragam
format. Contohnya data penjualan harian, anggaran operasional dari satu periode
ke periode lainnya, inventori pada tahun sebelumnya, dsb.
7. Document
Driven DSS menggunakan beragam dokumen dalam bermacam bentuk seperti dokumen
teks, excel, dan rekaman basis data, untuk menghasilkan keputusan serta
strategi dari manipulasi data.
8. Knowledge Driven DSS adalah tipe DSS
yang menggunakan aturan-aturan tertentu yang disimpan dalam komputer, yang
digunakan manusia untuk menentukan apakah keputusan harus diambil. Misalnya,
batasan berhenti pada perdagangan bursa adalah suatu model knowledge driven
DSS.
4.
Komponen DSS atau Decision
Support Systems.
1.
Data
Management
Termasuk
database, yang mengandung data yang relevan untuk berbagai situasi dan diatur
oleh software yang disebut Database Management System (DBMS)
2.
Model management
Melibatkan
model finansial, statiskal, management science atau berbagai model kuantitafif
lainnya, sehingga dapat memberikan ke sistem suatu kemampuan analitis, dan
manajemen software yang diperlukan.
3.
Communication (dialog subsystem)
User
dapat berkomunikasi dan memberikan perintah pada DSS melalui subsistem ini. Ini
berarti menyediakan antar muka.
4.
Knowledge management
Subsistem optional ini dapat
mendukung subsistem lain atau bertindak sebagai komponen yang berdiri sendiri.
* Knowledge management
C. Karateristik dan kapabilitas Decision
Support System (DSS)
1.
Sistem ini memberikan dukungan bagi pengambil
keputusan.
2.
Sistem ini memberikan dukungan untuk berbagai tingkatan
manajemen.
3.
Memberikan dukungan untuk beragam tipe & proses
pengambilan keputusan.
4.
DSS dapat beradaptasi terhadap waktu dan fleksibel.
5.
Tampilan DSS akrab dengan pengguna.
6.
DSS mampu untuk meningkatkan efektivitas pengambilan
keputusan dengan fokus
7.
Pengguna-akhir mampu mengkonstruksi dan memodifikasi sistem yang sederhana
D. Tujuan Decision Support System
(DSS)
Dalam
DDS terdapat tiga tujuan yang harus di capai yaitu :
1.
Membantu manajer dalam pembuatan keputusan untuk memecahkan masalah semi terstruktur
2.
Mendukung keputusan manajer, dan bukannya mengubah atau mengganti keputusan tersebut
3.
Meningkatkan efektivitas menajer dalam pembuatan keputusan & bukannya peningkatan efisiensi
Tujuan ini berkaitan dengan tiga prinsip
dasar dari konsep DSS, yaitu struktur masalah dukungan keputusan, dan
efektivitas keputusan. DSS sebagai sebuah system yang memberikan dukungan
kepada seorang manajer, atau kepada sekelompok manajer yang relative kecil yang
bekerja sebagai team pemecah masalah, dalam memecahkan masalah semi
terstrukitur dengan memberikan informasi atau saran mengenai keputusan
tertentu. Informasi tersebut diberikan oleh laporan berkala, laporan khusus,
maupun output dari model matematis. Model tersebut juga mempunyai kemampuan
untuk memberikan saran dalam tingkat yang bervariasi.
E. Manfaat
Penggunaan Aplikasi Terapan Decision Support System (DSS)
1. Mepermudah dilakukannya analisa
terhadap data master dan juga data transaksi perusahaan untuk kemudian
menghasilkan berbagai laporan yang akan mendukung proses pengambilan keputusan
oleh pihak manajemen perusahaan.
2. Memberikan tampilan yang lebih enak
dilihat dan lebih professional yang
disesuaikan dengan kultur serta bidang bisnis perusahaan yang
menggunakan aplikasi ini.
3. Memberikan informasi terkini terhadap
pergerakan angka-angka dalam perusahaan, atau bahkan bersifat real-time.
Contohnya dalam hal ini; adalah pergerakan angka penjualan tiket pesawat setiap
harinya, atau pergerakan angka kedatangan dan keberangkatan pesawat dari
seluruh bandara di Indonesia (hasil kegiatan operasional perusahaan).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Decision Support
System (DSS) adalah suatu sistem yang ditujukan untuk mendukung manajemen pengambilan
keputusan. DSS merupakan sistem berbasis model yang terdiri dari
prosedur-prosedur dalam pemrosesan data dan pertimbangannya untuk membantu
manajer dalam mengambil keputusan. Decision Support System mampu untuk
meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan dengan fokus pada keakuratan, ketepatan
waktu, dan kualitas hasil, serta mengefisiensikan biaya dalam proses
pengambilan keputusan.
Dalam kehidupan kita dimasa mendatang,
sektor teknologi informasi dan telekomunikasi merupakan sektor yang paling
dominan. Siapa saja yang menguasai teknologi ini, maka dia akan menjadi
pemimpin dalam dunianya. Perkembangan teknologi informasi Indonesia sangat
dipengaruhi oleh kemampuan sumber daya manusia dalam memahami komponen
teknologi informasi. Secara implisit juga berarti bahwa sistem ini harus
berbasis komputer dan digunakan sebagai tambahan dari kemampuan penyelesaian
masalah.
B. Saran
Saran
yang dapat diberikan terkait dengan sistem informasi DSS atau Decision Support System
ialah Supaya instrumen DSS ini dapat dijadikan sebagai alat penunjang dalam pengambilan
keputusan dan bukan sebagai alat penentu dalam pengambilan keputusan dan harus
mampu meng-up date penggunaan DSS tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
http://eprints.dinus.ac.id/13151/1/jurnal_13588.pdf
diakses pada tanggal 5 November 2015
http://mukhtarhabib.blogspot.co.id/2009/06/manajemen-dss.html
diakses pada tanggal 2 November
Siagian, S.P. 1984. Sistem
Informasi untuk Pengambilan Keputusan, Jakarta : Gunung Agung.
Sudjatmiko. 2008. DSS (Materi
Kuliah). MTI-UGM. Yogyakarta
Turban, E. 1995. Decision
support and expert systems. Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, Inc.